The Last Airbender - Aang

acmilan

Kamis, 25 Februari 2010

PERBEDAAN YANG MENGHASILKAN PERBEDAAN

Pertanyaan yang sering sekali kita dengar “Mengapakah ada orang yang sukses dan ada yang tidak sukses?” maka setiap kali pula banyak kita temukan ragam jawabannya. Mungkin bisa anda renungkan beragam jawaban yang popular berikut ini :

• Orang yang tidak sukses mempunyai latar belakang yang buruk.
• Pendidikanlah yang menghasilkan perbedaannya.
• Kegagalan adalah akibat nasib buruk.
• Orang malas tidak akan sukses.

Saya akan berikan sedikit gambaran

Sebuah keluarga mempunyai 2 orang anak. Cherii, putri bungsu mendaftarkan diri disekolah farmasi pada tahun terakhirnya ia mendaftarkan diri disebuah perguruan tinggi negeri dengan jurusan tersebut dan dia diterima, kakaknya putri, juga mengetahui kabar tersebut. Cherii kegirangan. Putri turut senang bahwa cherii telah meraih suatu sasarannya, tetapi sekaligus kasihan kepada adiknya tersebut.
“Bu”, kata putri, “saya kasihan kepada cherii. Ia harus kuliah empat tahun lagi!”
Dalam hal ini yang satu berpikir: “aku baru saja meraih peluang untuk karirku di masa depan”. Tapi sang kakak berpikir: “ia harus kuliah empat tahun lagi!”

Inilah perbedaannya:
Orang sukses itu berfikir dengan cara yang berbeda dari orang yang tidak sukses.
Dari gambaran tersebut bisa disimpulkan:
Yang satu kegirangan karna ia membayangkan karir yang menggiurkan, yang akan terbuka baginya kelak. Dan kakaknya hanyalah membayangkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk meraihnya.
Letak dari permasalahan Kesuksesan adalah dari cara berfikir. Kesamaan apakan yang dimiliki semua orang sukses? Apakah yang membedakan mereka-mereka yang meraih puncak kesuksesan dan mereka-mereka yang tidak pernah sampai kesana? Jawabannya: Berfikir Baik.

Berubah dari berfikir negative menjadi positif tidaklah selamanya mudah, terutama bagi Anda Kesulitan dengan perubahan. Tantangan nomor satu seseorang dalam soal mengadakan perubahan yang positif? Perasaan. Mereka mau berubah tapi tidak mengetahui bagaimana mengatasi emosi-emosi mereka. Tapi ada cara untuk melakukannya. Telaahlah silogisme berikut:

Asumsi besar : Saya bisa mengendalikan pikiran saya.
Asumsi kecil : Perasaan saya dating dari pikiran saya.
Kesimpulan Saya bisa mengendalikan perasaan saya dengan mengendalikan pikiran saya.

Beberapa alasan mengapa berpikir baik itu demikian penting:
• Berfikir baik menciptakan landasan untuk hasil-hasil baik.
• Berikir baik itu meningkatkan potensi anda.
• Berfikir baik menghasilkan lebih banyak pemikiran baik kalau … anda menjadikannya kebiasaan.

Berfikir baik bisa bisa melakukan banyak hal bagi anda. Menghasilkan pendapatan, memecahkan masalah, dan menciptakan peluang. Itu benar-benar bisa mengubah kehidupan anda.

Jadi tidak ada salahnya mulai dari sekarang kita tanamkan pola berfikir baik dalam kehidupan kita. Ingatlah Karna Pemikir yang baik itu selalu dicari. Seseorang yang mengetahui bagaimana, mungkin saja selalu mempunyai pekerjaan, tetapi orang yang mengetahui mengapa, akan selalu menjadi bosnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut gw

kursor